Friday, October 21, 2005
Saat kasih mulai menyapa
Menebar harum juga tawa
Detik berlalu begitu indah
Kamu bertanya,
Tuhan, apakah dia orangnya?
Dan cinta itu datang
Menembus hingga relung hatimu
Menyibak mendung dan kelabu
Menjadikan setiap menit seperti surga
Kamu mulai berharap,
Tuhan, jadikanlah dia orangnya
Kamu terlena
Dan kamu lupa
Tuhan belum menjawab
Menentukan dia orangnya
Hingga pada saatnya
Dia pergi
Meninggalkanmu
Membawa seluruh cinta dan kasihmu
Menghempaskan mimpi-mimpimu
Mengoyak hati dan hidupmu
Kamu masih meminta,
Tuhan, aku hanya mau dia
Aku cuma ingin dia
Rasanya ada sesuatu yang hilang
Sebab hingga kini
Kamu merasa tak mampu mencinta lagi
Lalu kamu menyadari,
Bagian yang hilang itu ternyata
Kunci pintu hatimu
Yang tak akan kembali
Setiap waktu kamu merindukannya
Tak pernah jenuh meminta
Tak jemu berdoa
Kamu ingin melihatnya
Meraihnya dalam segenap anganmu
Memeluknya dengan segala jiwamu
Ingin sekali memandangnya
Sebentar saja
Menyimpannya dalam sangkar ingatmu
Merangkumnya dalam mata dan pikiranmu
Kamu menunggu
Dengan sepenuh harapan dan waktumu
Tanpa menyadari dia tak mungkin lagi dapat kau raih
Tanpa menyadari dia bukan milikmu lagi
Berbagai cinta hinggap dan pergi
Bermacam kumbang mengelilingi
Menawarkan kunci hati
Tapi kamu tak bergerak
Tak bergeming
Kamu tak mau mereka
Kamu hanya mau dia
Hanya dia pemilik kunci hatimu
Kamu berdiri disitu
Melawan angin
Menentang mentari
Kamu masih menunggu
Menunggu dia, yang sudah meninggalkanmu
Tapi dia tidak datang
Tak jua kembali
Walau kamu tak pernah bosan memohon
Menangis dalam doa
Hingga waktumu untuknya hampir habis
Hatimu berteriak dalam tangis
Ternyata .. bukan dia orangnya !!
Mungkin sudah saatnya
Kamu mengubur rindumu
Menyimpan kisah itu
Menjadikannya hanya tinggal kenangan,
..bukan harapan
Mungkin sudah saatnya
Kamu merelakan dia
Melepaskannya
Mengambil jalannya sendiri
Dan kamu.. hanya bisa mendoakannya
dari jauh...
Sambil tetap berharap,
Dia selalu bahagia
Juga berharap,
Kamu adalah kisah indah untuknya
Berharap.. dia tak pernah melupakanmu
Kini...
Kamu sudah mengerti
Bahwa cinta itu tak harus memiliki
Cinta itu tidak mementingkan diri sendiri
Dan bila kini...
Kamu masih sendiri,
Itu artinya Tuhan sedang mempersiapkan dia
Bukan seseorang yang kamu pilih
Tapi seseorang yang dipilihkan untukmu
Bukan seseorang yang kamu inginkan
Tapi seseorang yang kamu butuhkan
Bukan seseorang yang akan meninggalkanmu
Atau membuatmu menangis
Tapi seseorang yang akan menemanimu
Merajut lagu dan menyanyikannya untukmu
Tuhan sudah memilihkan dia
Yang terbaik untukmu
Dia akan menyembuhkan luka hatimu
Menyatukan keping jiwamu
Mengumpulkan serpihan cintamu
Menjadikanmu manusia utuh
Membuatmu percaya,
Masih ada matahari di ujung hari
Jadi kamu hanya perlu menunggu
Menunggu dia datang
Dan kamu akan tau
Kamu bisa menyerahkan seluruh hati dan cintamu yang tersisa
Semuanya untuk dia
Hanya untuk dia,
Belahan jiwamu
(buat semua orang yang pernah menangis karena "dia" tidak kembali.
juga buat semua orang yang sedang menunggu "dia" yang abadi)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment