Tuesday, November 22, 2011

#WORDISME

19 November, bisa dibilang adalah salah satu hari bersejarah dalam hidup gue.

Berawal dari keisengan gue follow twitter beberapa penulis favorit, they inform about one-day-writing-workshop (next nya disebut #wordisme). Kita diminta mengirimkan biodata plus contoh tulisan kita ke email. Dan hanya akan dipilih 300 orang beruntung yang terpilih bisa ikutan #wordisme.
Pernah beberapa kali  mendapat informasi kaya gini, tapi kali ini mata gue bener2 melotot begitu baca siapa aja narasumber nya.

There is @clara_ng (yes, she issss! Ohhhhhhhh histeris deh sejadi2nya), @salmanaristo (the best of the best scriptwriter in my humble opinion, truly the best!), @AlberthieneE (pembaca setia novel2nya, walopun belum pernah membaca biografi karangan AE, but I do fall in love with her thousand  twits), @djenarmaesaayu (salah satu penulis terjujur di dunia yang tak jujur ini), @radityadika (ah ini mah ga usah disebut2 lagi, pasti bikin ngakak punya), Ollie @salsabeela (yang satu ini bikin kagum karena selain jago nulis, jago bisnis juga:D).
Di informasi nya, tertulis kalo workshop akan diadakan di mid-akhir Nov, tempatnya juga masih dirahasiakan. Jiahhhhh, ini mah udah mendekati mbrojol (ehmmm, have I told you that I’m preggie? Again? Yes, you right, for the 3rd time:D)

Di suatu siang, dapat email ini :
S E L A M A T ! !

KAMU TERPILIH MENJADI SALAH SATU PESERTA #WORDISME, WORKSHOP MENULIS GRATIS!

Kegiatan ini akan diselenggarakan pada tanggal 19 November 2011, Pukul 08.00 - 17.00.

Dimohon membalas e-mail ini untuk konfirmasi kedatangan. Jika sampai tanggal 5 November 2011 kamu belum membalas e-mail ini, kami anggap kamu mengundurkan diri dan akan digantikan oleh peserta lainnya.

Rundown, tempat acara, dan nomor registrasi peserta akan diberikan tiga hari setelah kami menerima e-mail konfirmasi dari kamu.

Acara ini tidak dipungut biaya apapun. Biaya transportasi ke lokasi workshop dan akomodasi tidak ditanggung. Informasi akomodasi bagi peserta luar kota akan diberikan oleh panitia kepada mereka yang membutuhkan.

Regards,
Chicko Handoyo - @gembrit
Registrasi dan Kesekretariatan
#wordisme 2011


Iyeayyyyy, senangggg!!!
Ups, 19 Nov ya? Udah melahirkan belum, ya? Nguing nguing nguing.. hehehe.. Ya  sudahlah, biarkan Tuhan mengatur nya. Kalo gue boleh ikutan, gue akan ikutan. Kalo emang ga bisa, artinya akan ada orang yang lebih butuh workshop ini dari gue.
Reply email @gembrit soal konfirmasi peserta, gue terus terang aja bilang kalo gue would love to ikutan, tapi IF something happen, gue akan inform dia, dan please give my place to somebody else.

Dan tiba di hari ituuuu…. THE #WORDISME ITSELF!
Bertempat di gedung Gramedia di palmerah (duluuu pernah kesini untuk ambil honor nulis, hehe..), dianter Alex. Pas nyampe jam 8, wow dah penuuhhh… Sia2 rasanya nyari duduk di depan. Dah coba jalan2 ke depan-belakang (berharap ada yang kasian melihat ibu hamil 9 bulan ini, dan memberikan tempat duduk nya buat aku… “lo kira ini di bis?” hehehe).
Anyway mereka berhak di depan, namanya juga dateng duluan… So terduduklah gue di kira2 5 baris dari belakang. Entah kenapa ya, hawa nya menyenangkan banget disana. Aura positif nya nyenengin. Mungkin karena orang2nya sepaham ya, orang2 yang suka nulis. How I love the airJ

These are the speakers… (foto dari web nya Kak Ollie)



Di first session, ada mbak @petz09 dan mbak @RedaGaudiamo, both of them are PemRed, mewakili majalah. Keduanya luar biasa. Pembawaan nya menarik, isi pembicaraannya juga inspiratif. Full of spirit and motivation.
Beliau mengatakan bahwa if you want to write to one magazine, think about who’s your reader, and find the right angel to write, jadi bisa bener2 “nembak”. Nulis untuk Femina, beda dengan nulis untuk Pesona, karena audience nya pun beda. Do some researches before you write. Misalnya bacain majalah yang kita suka, dari cover depan ampe cover belakang, resapi dan jadilah si ABG pembaca, if target marketnya ABG. Jadi kita bisa menyelami pikiran, emosi dan perasaan mereka. Pakailah sepatu mereka (eh kalimat terakhir ini gue tambahin sendiri, hehe). 
Ada orang2 yang menulis sesuai dengan umurnya, tapi ada juga yang dah tuir, tapi setia menulis untuk remaja. Choose your own writing style J
Foto di bawah ini dari web nya Kak Ollie



Session kedua ada mbak AE dan moderatornya MayongJ Ah kesempatan langka nih, ketemu orang2 ini. Alih2 menyimak talk show nya, malah sibuk merhatiin nara sumber nya, hahaha… dasar norak yah gue. Sambil sesekali ngelus perut, berharap anak ini nantinya bakal se-inspiratif orang2 yang di depan.
Mbak AE, penulis biografi dari banyak orang, mulai dari celeb sampe orang2 pemerintahan such as Ibu Ani SBY.
Sejujurnya, tak pernah terpikir untuk menulis biografi. Kayanya susah bangeetttt dan ga kebayang. Salut buat mbak AE, yang bisa dengan gemilang nya merangkai untaian kata, dari hasil ribuan interview dengan subjek dan beberapa nara sumber lain, menjadi sebuah buku biografi.
Menurut gue, menulis biografi berarti menggabungkan beberapa konsep. Ada liputan pandangan mata disitu (artinya you should be a reporter, you read what you see, you write what you hear), sekaligus mengijinkan unsur emosi, perasaan, dan subjectivity bermain2 di dalam nya. Sebesar apa kita boleh membiarkan subjektifitas kita berperan ya? Bisa ga ya, menulis biografi yang objektif tentang seseorang yang ga kita suka? Million questions, sayang sekali waktunya terbatas.
Mbak AE cerita soal perjalanan KD dari dulu hingga sekarang, is she a real Diva? Find out yourself!
Soal Chrisye yang pada saat proses penulisan, ada di tahap terendah dalam kehidupannya, ketika di-vonis Dokter usia nya tinggal 6 bulan lagi. Ngebayangin pergolakan batinnya aja dah bisa bikin muka panas, apalagi kalo mendengar sendiri dari alm Chrisye ya, … belum lagi harus didengarkan berulang2, untuk kemudian menyusunnya menjadi paragraf demi paragraf yang indah dan berkesinambungan.
Juga ketika mbak AE menulis tentang Probosutejo, adik dari mantan Presiden Suharto. Ga komen kalo yang satu ini, tapi berniat bakal nyari buku nya!
Total 17 biografi yang sudah ditulisnya, di samping novel2 cihuy nya. Menurut gue pribadi, novel2 mbak AE sangat mudah dicerna. Huruf demi hurufnya terbilang biasa, tapi sangat apa adanya. Ringan tapi super menghanyutkan, seru dan bikin penasaran (jadi ingat waktu baca Jodoh Monica dan Nyonya Jetset… ga bisa merem sampe kelar!)



Dilanjutkan session 3, wewwww seru banget. Moderatornya @miund (I love her spontanity), she’s one of kinda writer and announcer. Beberapa kali gue dengar suaranya yang empuk ini, akhirnya ketemu juga sama orangnya, yeay!
Narasumber nya kali ini adalah Kak Ollie alias @salsabeela dan @radityadika . Entah karena moderatornya yang keren, atau narasumber nya yang keren abis, atau gabungan keduanya, hidup banget diskusi di session ini. Radit seperti twit nya dan bukunya, ancur banget anaknya, hahaha… Hampir setiap celetukannya bikin ketawa. Ehmmm, mami nya Radit ngidam apa ya, waktu hamil dia? Mungkin sering nonton warkop ya, abis tiap dia buka mulut, selalu lucu :D
Kak Ollie juga cool… Dari awal2nya suka nge-blog (untuk membaca kegalauan orang lain dan finally berbagi galau lewat blog juga), sampai bikin buku, sampai sekarang berbinis bikin buku (@nulisbuku), keren ya? Kok bisa kepikir aja bisnis seperti ini:)
Di sesi ini, gue belajar, kalo kegagalan itu pun bisa berbuah manis, tergantung dari cara kita nyikapinnya. Naskah buku Kak Ollie yang pertama ditolak (sama Radit, hehe), dan itu yang bikin dia berpikir, how to make this book? Akhirnya terpikir menerbitkan sendiri. Technically gue masih belum terlalu ngerti, but I’ll learn more, promiseJ Dan sekarang, Kak Ollie dah bikin lebih dari 15 buku, wow!



Session 4, ahhhhhh seruuuuuuu jugaaaa!
@clara_ng dan @djenarmaesaayu mewakili penulis novel, plus @hetih (GPU) dan @windyariestanty (Gagas Media) mewakili publishers.
Satu lagi yang gue salut dari #wordisme. Ga hanya berbagi ilmu dari satu sisi (penulis doang), tapi juga dari sisi publishers! So kita ga hanya tau how to write, tapi juga how to publish! Keren banget kan?
Puassss deh di session ini.
1 hal yang gue garis bawahi, soal mbak Djenar. Gosh, amazing banget dia! Dulu gue pernah denger, Djenar kalo mo manggung, harus minum beer. She loves beer a lot. Eh ternyata benar, di panggung itu dia minum terus. Aneh nya, gue bukannya jadi sebel ama dia, malah makin suka. Jujur banget yah mbak satu ini!
She is she, ga usah di-setting2. Gada kata jaim buat dia. Jujur, lugas, apa adanya. Ah suka banget! Dia bilang, menulis adalah hadiah buat dia sendiri. Menulis adalah untuk dia, bukan untuk publishers, bukan untuk duit. (makanya siap2 bokek kalo mo jadi penulis hehehe). Jadi ingat kelugasan nya waktu nulis 1 Perempuan 14 Laki2, awesome! @sayareza , pls kembalikan buku kuuu!
Mbak Clara, seperti bayangan gue, memukau dalam kesederhanaan nya (makin nge-fans!). Bukan tipikal penulis glamour. Daripada disebut celeb, lebih kebayang mbak satu ini seperti mami-mami pada umumnya, istri yang mengurus suami dan 2 anak perempuannya. Tapi daya khayalnya luar biasa. Jari2 nya ajaib, kalo kata gue. Tiap nulis apapun, apapun, jadinya pasti keren. Bingung ga sih, kok bisa ya ada talented person seperti itu?
Sayangnya, gue Cuma bawa 1 kumpulan cerpen nya, coba kalo bawa semua novelnya, pasti seru.
Dan gue dapat kesempatan foto sama dia dongggg *super terharu*, yeayyyy! Yeayyyy, my biggest achievement today!!!!!



Sesi terakhir, tak kalah seru, ada mas @salmanaristo . Yeayyyyyyyy, ini juga penulis favorit gue. Untaian katanya, walau terbatas di 140 karakter, kadang bikin pusing. Pusing karena terlalu kebawa emosi, hehe..
He’s a scriptwriter, dan kalo lo liat film2 buatan dia, ah keren bangetttt…. Romantis, tapi juga menusuk. Idealis, sekaligus komersil. Keren deh pokoknya…. You should see Sang Penari!!!!!!
Ada juga Aditya Gumay, si penulis lenong bocah dulu, dan terakhir nulis Emak Naik Haji. Tidak terlalu nge-fans sama beliau, tapi suka deh dengerin cara dia menjelaskan teknik2 menulis script. Dia kasih beberapa contoh kasus, yang menurut gue sih keren banget.
Ada juga Alexander Thian si @aMrazing . Jujur, sebelumnya tak tau dia. Sempat liat web nya dan baru follow Alex kira2 1 minggu sebelum acara. Ternyata orangnya lucu, gila, sableng total, ancur deh, hehehe..
Penulis scenario sinetron, yang (juga) jujur. Tidak malu mengaku kalo salah satu tujuan dia menulis untuk uang. Tidak juga takut mengaku, kalo sinetron itu (kadang) selera nya pembantu. Its about rating anyway.
Toh uang itu nanti untuk mewujudkan mimpinya yang lebih besar lagi (an inspiring way to reach another dream). Bukannya tak mau melakukan perubahan, tapi apa daya selera pasar masih belum bisa beranjak. Pernah shooting di luar negeri, tempat yang eksotis, menghabiskan milyaran rupiah, dengan scenario karya Sekar Ayu Asmara (kerennnnn!), tapi diprotes keras penggemar. Kurang adegan cakar2an dan melotot kata nya… hahaha susah ya jadi penulis! Ada idealism membubung tinggi, apa boleh buat harus dipaksa menapaki fakta.

Talk about sinetron, sebenarnya ga semua sinetron itu jelek, loh. Gue inget ada sinetron Cincin, yang soundtrack nya lagu Iwan Fals, pemerannya Ririn Dwi Ariyanti sama Dude Herlino. Sinetron yang bisa bikin gue nunggu2in tiap hari tuh. So, jangan keburu apatis sama sinetron Indo. Ga semua keluar ular, siluman, dan monyet putih kok. Ada juga yang punya nilai2 moral yang baik, dan tak bisa dipungkiri, air mata dan sometimes drama queen needed to make the stories more beautiful.
Tapiiii ga diabaikan juga, rating yang naik itu, mengakibatkan produser haus. Sinetron bagus yang tadinya cuma 8 episode, dipanjang2in sampe jadi 32 bahkan shooting nya sampe bertahun2. Padahal kalo cuma 8 eps, mungkin akan diingat orang sebagai short sinetron tapi bagus, daripada sinetron yang tak berkesudahan dari sejak Adam-Hawa dulu, hehe..
Sudahlah, ga usah menghakimi, everybody has their own choice. Terlalu banyak hakim di negara ini, tapi sedikit orang yang berusaha melakukan perubahan. Yuk mulai dari diri sendiri (seperti biasa selalu ngelantur, hahaha..)

Well, the day is filled of inspiration. Thank You God for everything. 9 jam duduk terus, tanpa sempat merasa ngantuk. Jenuh ku sedang bosan, jadi dia tak datang.

Thankyou mbak AE, kak Ollie, gembrit dan semuaaaa panitia #wordisme, yakin deh pasti capek ngatur ini-itu, secara 300 orang. Semoga diadakan lagi event2 kaya gini, tujuannya tulus mau membantu dan membangkitkan motivasi penulis2 amatir yang kadang bingung dengan passion nya sendiri. 
Thankyou buat kesempatan foto nya yaaaaa “.” Yippieeee…

PS : Kak Gembrit, sori ya repotin. Hahaha.. jadi ingat waktu gue minta ijin foto sama Mbak Clara. Waktu itu, Gembrit dah suruh gue masuk untuk ikut session selanjutnya. Dengan tampang memelas, gue bilang mo foto sama Clara dulu. "Boleh ya... kan biar kesampean nih" sambil elus2 perut gendut gue. Gembrit tanya, "Emang kapan sih melahirkannya?" Gue bilang, "Harusnya dah waktunya, tapi demi ini ditunda. Jadi harus dapet nih foto sama Mbak Clara."
Gembrit memperhatikan perut gue dengan kening berkerut2. "Oh ya udah, duduk nya dimana? Duduk dulu kali ya..." katanya panik, sepertinya takut gue keburu mules. So nice he is:)
Akhirnya gue minta foto sendiri sama Clara, soalnya ksian Gembritnya dah sibuk ngurusin yang lain2. Pas dah dapat foto, gue report, "Dah dapat fotonya Kak, sama Mbak Clara." Fiuhhhh, dia menghela napas legaaa sekali, hihihi.. Makasih ya :)

Kak Ollie, thankyou sudah diijinkan save-as dan upload beberapa foto dari blog mu yaaa…

Dan baby gue donggggg... anteng di perut, mungkin ikut dengerin ya? Hehehe, makasih ya Sayang, dah mo nunggu sampe Mommy ikut event ini. Terima kasih sudah mo ngerti kesibukan dan mimpi nya Mommy. Minggu ini Mommy needs an extra energy, thankyou for staying calm ya:*

Ini gue lagi mejeng di depan banner #WORDISME

Sama Kak Ollie, the amazing woman


W/ Mbak AE, the inspiration

Dengan mbak Djenar, kejujuran nya tak perlu dipertanyakan lagi

Dannnn... finally wif Clara Ng, my fave writer ever!


Dapat special notes juga dari mbak Clara, supaya melahirkannya suskes! Amin :)

Monday, November 21, 2011

INSPIRATION : Nutrifood Leadership Award 2011

This week is totally full with inspiration.

Diawali dari penjurian Nutrifood Leadership Award #NutriLead, yang menghadirkan 25 finalist dengan superb project, sampai Awarding nya.
Bengong nya gue, begitu mendengarkan presentasi anak2 itu. Masih kuliah, baru 20 taun, sudah bisa bikin project2 seperti itu? Waktu masih di perut, kira2 Ibu2 mereka makan apa ya, anaknya bisa kaya gitu? Mumpung baby masih di perut, gue akan ikutin, makan apapun yang dimakan ibu2 para finalis itu, hehehe...
Dari mulai alif , mahasiswa muda yang memperjuangkan pendidikan untuk daerah asalnya Banten, sampai aditya dengan gerakannya demi pejuang2 kanker (Heart you, Dit!). 
Kalo mo tau lebih jelasnya soal project masing2 peserta, follow @nutrifood yah :) *bukantwitberbayar*
Berita The Awarding ada di link ini http://health.ghiboo.com/nurtifood-leadership-award-ajang-mahasiswa-jadi-pemimpin-perubahan

Nutrifood Leadership Award 2011 - The Awarding, diadakan di Palalada Resto, Grand Indonesia. Dengan perut besar ini, gue bertekad untuk kesana, hehe...
Salah satu nara sumber nya adalah @justsilly , one of socmed publicist, pendiri @Blood4LifeID , a virtual organization yang dari awal konsisten membantu orang2 yang sakit tapi membutuhkan darah atau dana. Keren, yah?
Waktu mo ketemu dia, duh deg2an nya, bakal se-celeb apa ya dia?
Ternyataaaaaaa... hehehe.. she's just an ordinary human being, so humble:) Seorang ibu yang sangat bangga dengan anak2nya, bagaimanapun keadaan anak2 itu. Seorang pekerja sosial yang tadinya hanya ingin mengisi waktu luangnya dengan hal2 berarti, dan sekarang sangat menginspirasi banyak orang.
Ngobrol dengan mbak satu ini, bikin kita bisa berpikir positif, optimis dengan segala perubahan yang bisa terjadi, di saat negativisme merebak dimana2.
Ngaku bukan penulis, tapi blog nya selalu enak dibaca, twit nya selalu menambah semangat. Salah satu manusia jujur, yang menulis "marah" pada saat dia marah, dan menulis "sedih" pada saat dia sedih.

Dia bahkan memuji driver kantor ku, pak Muji, yang driving slowly while taking her home. Celeb yang satu ini emang beda:) Dan pastiiiii ga mau disebut celeb deh:)

Semoga semakin banyak orang2 sepertimu di dunia ya, Mbak. Yang juga mau memikirkan orang lain, even yang tak dikenal. God bless you, Mbak :)

PS : Ga mo ketinggalan donggggg, upload foto juga sama doi, hehehe...




Kembali

SEMOGA (by KLA)

Merenungkanmu kini, menggugah haruku
Berbagai kenangan berganti, masa yang t'lah lalu
Sebenarnya ku ingin menggali hasrat untuk kembali...

Melukiskanmu lagi, di dalam benakku
Perlahan terbayang pasti garis wajahmu
Kehangatan cinta kasih dapat kubaca jelas di situ...

Adakah waktu mendewasakan kita
Kuharap masih ada hati bicara
Mungkinkah saja terurai satu persatu
Pertikaian yang dulu, bagai pintaku...

Semoga...

Lihatlah ku di sini, memendam rindu
Setiap ku berseru, yang kusebut hanya namamu...

Adakah waktu mendewasakan kita
Kuharap masih ada hati bicara
Mungkinkah saja terurai satu persatu
Pertikaian yang dulu, bagai pintaku...

Sebenarnya kuingin menggali hasrat kembali
Kuharap agar kau mengerti...

Semoga...


Ah gila, kerennya niy laguuuuuuu, apalagi bagian coda nya…
Ingat ketika seseorang request lagu ini plus bacain surat buat gue di radio.. oh oh oh, dimana dia sekarang yaaa? Hihihi…. dududududu
Syair lagu ini, berkisah tentang seorang yang ingin kembali ke pasangannya. Klo dari liriknya, sepertinya dulu udah putus. Berharap waktu yang berjalan bisa mendewasakan mereka, indahnyaJ

Untuk sahabatku,
Yang sedang membuka buku lama nya
Menatap kisah masa lalunya
Terasa ada yang belum usai disana

Apabila masih ada rindu untuknya,
Dan kamu menemukan dirimu larut di dalamnya
Atau apabila banyak saat dalam hidupmu
Kamu merindukan seseorang dari masa lalu mu

Pernahkah terpikir untuk kembali?

Untuk sahabatku,
Yang pernah merasa lelah
Tapi masih tak rela melangkah

Mungkin kamu harus berdiam
Basuh lelah mu dulu
Dan dengarkan hatimu,
Mungkin dia berseru,
Tidak usah gengsi untuk kembali,
Dia mungkin juga masih menunggu J

Ketika cinta itu layak diperjuangkan,
Ketika sosok itu masih dibayangkan,

Berjuanglah,
Sampai asa terakhir
Sampai hatimu berkata “lelah” dan tak sanggup berjalan lagi
Berjuanglah,
Hanya apabila dia pantas diperjuangkan

Friday, August 19, 2011

Ketika Angka hanya sekedar Angka


Sesi Leadership Insight atau #LIGHT di kantor hari ini, menghadirkan Romo Baskoro, one of Romo di Canisius College yang famous itu. Inget dulu Dede waktu masih sekolah di CC, sering ngomongin beliau, ga nyangka sekarang ketemu secara langsung.

Gue ga membahas teori sama sekali.. klo yang kenal gue, pasti tau betapa gue benci teori hehe..
Banyak hal menarik yang dibahas, salah satu nya soal pendidikan di Indonesia, mulai dari system nya, sampe guru2nya.

Profesi “guru” dipandang sebelah mata, identik dengan pekerjaan yang gajinya kecil, dan hanya orang2 yang tak punya pilihan lah yang jadi guru. Ksian yah… hiks padahal masa depan bangsa ini, ada di tangan mereka2.
Menurut Romo Bas, nilai rata2 bahasa inggris guru2 di Jakarta adalah 3.2 (skala 1-10), dan nilai matematika nya hanya sekitar 3. Sedih banget dengernya…
Padahal seharusnya orang2 terbaik dan pintar itu jadi guru! Secara anak2 dari TK sampe kuliah itu diajar sama guru & dosen gitu loh. Klo guru nya aja telolet, gimana muridnya?
Ah jadi ingat cita2 waktu dulu, mo jadi guru TK…. “.”

Sistem pendidikan di Indonesia membuat kita selalu mendewakan angka. Ranking 1 adalah yang terbaik. Ranking 10 adalah jelek. Well, klo itu gue rasa, karna metode kuantitatif adalah salah satu cara termudah menjustifikasi sesuatu. Tapi setidaknya kita harus belajar bahwa angka itu bukan segala2nya. Anak yang nilai PMP nya bagus, bukan berarti lebih bermoral daripada yang nilai PMP nya jelek. Anak yang nilai agamanya jelek, bukan berarti dia teroris atau ga punya Tuhan.
Tapi itu lah tugas sekolah, memastikan anak2 itu mengerti apa yang diajarkan, caranya apalagi klo bukan dengan nilai? Mungkin tugas kita lah sebagai orang tua, untuk mengajarkan pendidikan moral dan agama itu, dengan tidak melihatnya dari nilai?

Contoh pertanyaan yang biasa diajukan orang tua ke anaknya,
“Belajar apa di sekolah?”
“Ada PR apa?”
“Besok ulangan apa?”
“Bisa ga ulangannya? Dapet nilai berapa?”

Apa ada yang pernah menanyakan…
“Sudah berbuat baik apa kamu hari ini?”
“Tadi di sekolah duduk di sebelah siapa?”

Jadi introspeksi… apa ya, yang gue tanyain sama Keyla tentang sekolahnya?
Gue biasanya tanya sama dia, hari ini miss ngajar apa? Keyla bagi bekal ga ke teman? Ah tapi ga bisa dipungkiri juga, gue pasti nanya tentang apa yang dia pelajari di sekolah? Udah bisa bikin huruf baru apa?
Padahal menurut Romo Bas, anak2 itu pasti bosen klo tiap hari ditanya soal sekolah.
Inspiring lesson for me… secara gue benci sekolah sejak dulu. Untung dapet nyokap kaya mami gue, yang ga terlalu mentingin angka:D

Gue beruntung bangeetttt, nyokap gue ga terlalu peduli sama nilai. Yang penting gue naik kelas, dia dah cukup hepi:p Di tengah sepupu2 gue yang pinternya ampun2 itu, yang selalu ranking 1, yang selalu dibangga2in mami papi nya, duuhhhhh beruntung banget yah gue? Walopun selalu dibanding2in sama sepupu2 yang umurnya kurang lebih sama, tapi mami ga pernah menuntut gue macem2. Mami pernah sih sedih karena nilai gue jelek, tapi kayanya Cuma sekali itu aja, hihihi…

Ketika anak dapat nilai 10, selalu dipuji, tanpa peduli apa itu hasil dia sendiri atau bukan.
Ketika anak dapat nilai 4, selalu dibilang “jelek”, diomelin, tanpa peduli kerja keras dia mendapatkan angka itu. Jangan2 dapat nilai 4 itu hasil kerja kerasnya sendiri, sementara dapat 10 itu nyontek!
Is he trying to say that process is more important than result?
Itu yang bikin anak juga selalu berorientasi utama pada angka, wong bapak ibu nya begitu. Angka, nilai, ranking adalah yang utama. Gimana cara dia mendapatkannya, ga penting. Padahal itu salah besar!

Menjadi orang tua.. banyak sekali yang harus dipelajari ya (secara mo jadi emak2 ber-anak 3).
Belajar mengalahkan ego pribadi (orang tua mana yang mo liat anaknya dikalahin sama orang lain?)
Belajar memberikan kebebasan untuk anak memilih apa yang dia suka… Biasanya apabila orang tua memilihkan sesuatu untuk anak, alasannya pasti “papa mama tau yang terbaik buat kamu”, padahal mungkin “dia tau yang terbaik untuk dirinya sendiri”.
Belajar merelakan apabila keinginan anak tak sesuai dengan keinginan orang tua. Singkatnya, membiarkan anak menjadi pelukis daripada jadi dokter. Ah, sulit ga ya itu?
Belajar tidak menilai segala sesuatu nya hanya dari nilai, dari ranking, karena itu hanya sekedar angka. Belajar menerima anak dengan seluruh nilai2nya, tidak hanya nilai raport, tapi nilai hidup.
Gimana klo anak cowok gue mo jadi penari? Gimana klo anak cewek gue mo jadi pembalap? (kok tiba2 migrain ya bayangin itu.. phhewwww). Dilema banget ya….
Coba lempar monyetnya ke Tuhan, hehehe… Han, tangkep yah! :p

Jadikan aku,
Orang tua yang baik
Yang mau mengerti keinginan anakku
Yang mau mendengarkan anakku

Pinta aku,
Untuk dapat mendidik anakku
Seperti Bapa ku mendidik aku
Seperti orang tua ku mendidik aku

Didik aku,
Menerima anakku apa adanya
Seperti Tuhan yang selalu bisa menerima
Apapun yang aku lakukan
Sesulit apapun itu

Ajari aku,
Menjadi ibu yang penuh kasih
Yang sanggup mengasihi anakku
Apapun yang dia lakukan
Bukan karena apa yang dia hasilkan

Semoga aku,
Dapat menjadi perpanjangan tangan Mu
Menjaga anak2 titipan Mu
Seperti yang Engkau mau


Gue emang CINA, tapi gue orang INDONESIA!


Ulasan kali ini (cieh, ulasan..:p), mengangkat rasa nasionalisme gue, yang tadinya gue pikir dah lenyap entah kemana.
Gue keturunan Cina, dari engkong-emak gue, semua nya Cina, malah ada yang ga bisa bahasa Indonesia. Bokap nyokap gue Cina, suka masakan Cina, dan tiap tahun kita masih menjalankan macem2 budaya, such as sembahyang using hio (buat doain para leluhur yang udah mendahului kita), makan mie, merayakan taun baru Imlek setiap taun, percaya hujan itu somehow adalah berkah… kurang Cina apa coba? Gue sekelularga punya nama Cina juga, walopun ga pernah dipake.
Tempat tinggal gue, mostly ditinggali orang2 pribumi (asli Indonesia). Dan dari kecil pula, diskriminasi itu udah gue rasakan.

Dari mulai akte lahir yang dibedakan (katanya KTP juga ya? Tapi sebodo teing lah, yang penting foto cantik terpajang di depannya, hihi:p), pembedaan di kelas (padahal dari kecil gue sekolah di sekolah Katolik loh, sampe lulus kuliah. Ga kebayang ya, yang sekolah di sekolah umum).
Inget waktu SD, seorang guru gue pernah bilang “Dasar Cina!”, ketika gue salah menjawab pertanyaan.
Klo dia ngomelin gue karna gue males, atau karna gue bolos, gue terima. Tapi kenapa dia ngomelin gue karna gue Cina? Apa hubungannya ya? Emang orang Cina ga boleh salah jawab pertanyaan?

Ada juga kejadian ketika gue mo masuk kuliah.
“Ga usah daftar UI lah, orang Cina susah masuknya.” Hehh, maksudnya apa nih? Kita kan sama2 tes dan bayar untuk kuliah, kenapa harus dibeda2in?
Well akhirnya gue emang masuk Atmajaya, karna dah cinta pandangan pertama sama tuh kampus, hehe..
Pun ketika “pantat” (sori) gue dipegang di terminal, dia bilang gue “hei Cina”. Emang klo gue Cina, lo bebas bisa pegang2 pantat gue? Atau waktu gue dipanggil “sipit..sipit..” dan dipanggil “Cina..Cina..”
Kenapa kalo gue sipit? Kenapa klo gue Cina? Gue bangga menjadi Cina sipit!
Berlanjut sampe sekarang. Waktu bikin akte lahir anak2, jelas2 ditulis… tarif WNI pribumi dan non pribumi BEDA. Kenapa dibedakan ya? Apa non pribumi alias Cina atau bule itu dipandang lebih tajir dibanding yang pribumi? Apa itu bukan artinya merendahkan penduduk asli bangsa sendiri ya?

Duh emosi nya… ya iyalah. Lahir disini, tinggal disini, sekolah disini, kawin disini, sampe honeymoon pun disini juga! (yang terakhir itu karena dana terbatas sih, hihihi..)
Intinya, kenapa ya harus ada pembedaan2 seperti itu? Kenapa Miss Indonesia diributin klo dia Cina? Dia toh WNI juga! Ikut bayar pajak juga!

Cerita ini gue tulis, bukan bentuk ketidaksukaan gue atas teman2 pribumi ya. Jangan salah. Teman2 baik gue, sahabat gue, banyak yang pribumi. Gue juga punya sodara yang pribumi loh, gue juga punya sodara yang muslim taat. No offense, tidak ada rasa benci sama mereka, karna mereka pun memperlakukan gue sebagai teman, sahabat dan sodara, bukan sebagai “teman Cina”, “sahabat Cina” atau “sodara Cina”.
Mungkin ini cuma ungkapan kekecewaan gue aja karna merasa dibedakan. Kesannya cuma numpang tinggal aja di Indonesia.

Padahal… gue suka banget sama budaya Indonesia.
Coba kamu yang mengaku orang Indonesia asli… tau ga tipe2 batik itu apa aja, history nya gimana? Tau ga cerita Barata Yudha? Bisa main alat music asli Indonesia ga?
Gue keturunan Cina, tapi gue hafal tipe2 batik, tau semua gimana sejarahnya nya. Gue suka banget baca buku cerita wayang, mulai dari Chandra Kirana, Inu Kertapati, sampe Rama Shinta. Gue suka banget sama angklung, kulintang, suling.. sama seperti gue nge-fans ama piano.

Gue emang Cina, tapi gue cinta Indonesia. Cinta budaya Indonesia, cinta makanan Indonesia (well gue suka hampir semua jenis makanan sih, jadi this one is an exception:p), jatuh cinta sama pulau2 Indonesia (walopun dah beberapa kali keluar negri, my fave place is Bali).
Gue yang orang Cina ini, selalu serius loh menyanyikan lagu Indonesia Raya ketika upacara. Gue yang sipit ini, bahkan pernah nyanyi lagu Tanah Airku di depan Gubernur (waktu itu, bangga nya selangit, hihihi)

#merdeka itu adalah klo di setiap form hanya ada 2 pilihan : WNI atau WNA. Bukannya 3 pilihan : WNI, WNI keturunan, dan WNA.

Daripada buang2 waktu ngebedain pri dan non pri, mending mikirin sudah berbuat apa untuk Negara ini. Negara ini sangat butuh dukungan dari seluruh warga nya, tanpa peduli berasal dari suku apa.
Sudah berbuat apa untuk Negara mu?
Aku yang katanya orang Cina ini, belum berbuat apa2. Tapi aku cinta Negara ini, cinta Negara ku.

Iya aku memang Cina, tapi aku cinta Indonesia ku. Semoga kamu juga… secinta aku.

#SOCI@L MEDI@


“Twitter lo apa?”
“Tuh anak ga punya twitter? Ga gaul.”
“Facebook dah ga jaman yah…”
“Jadi major brapa kali di foursquare?”
“User name lo di Google+ apa?”

Dunia social media atau socmed world lagi booming ceritanya. Menjamurnya BB dan high tech tools lain, bikin kita dalam setiap kesempatan, bisa update status kapan pun juga. Bener2 memanjakan orang2 narsis, hehe… segala nya di-update. Dari mulai berita2 ga penting, sampe update lokasi yang kadang bisa kebablasan dan mengakibatkan kriminalitas meningkat.
Sebenernya apa siy untungnya social media itu?

Menurut gue pribadi, socmed punya beberapa keuntungan : menjual (lo bisa direct selling disitu), mencari informasi, promosi, menyampaikan pesan, dll. Selain mudah, juga murah banget, dibandingkan sarana lain.
Gue seneng banget bisa interaksi sama penulis2 favorit gue : clara Ng, zara settira (malah sampe add pin segala loh!), icha rachmawati, elberthiene endah, bahkan djaenar maessa ayu!
Mereka membalas twit gue, bahkan me-RT! (jadi GR niy… *blushing*).

BUT… this world become strange each day….
Ada yang memaki2 dengan tidak bijaksana nya di twitter. Ada yang tidak etis ngomong di twitter. Ada yang “curcol” juga. Kesannya siy curcol, tapi klo dibaca beneran, kayanya itu adalah sesuatu yang dia ingin orang lain baca (catat : DIA INGIN ORANG LAIN BACA). Entah itu bener apa ga, yang pasti dia pengen orang2 baca itu. Entah itu atasannya, pacarnya, atau siapapun juga.
Ada yang curcol soal berantem ama suami nya… sampe masalahnya pun ditulis disitu… are you crazy? Pernah ga lo berpikir, suami lo itu juga orang yang punya perasaan?
Dan pernah ga lo sadar, kalo socmed itu bukan untuk curhat berlebihan kaya gitu????
Ada yang lupa posisi nya di kantor, sehingga bisa nulis seenak jidat nya, padahal follower nya banyak?
Gue juga suka curcol di twitter, suka nulis ga penting, suka nyampah. Tapi setidaknya, curcol-an gue itu ga menyakiti siapapun, ga membahayakan siapapun, karna gue emang ga berniat untuk itu. Yah klopun ada, biar Tuhan dan gue yang tau, hihihi.. niat jahat kok disebar2, aneh ya:D

Gue akan menulis apapun yang mau gue tulis. Dan gue ga akan nulis yang ga mau gue tulis. Tidak ada pihak yang bisa memaksa gue menulis apa yang TIDAK MAU gue tulis. Gue orang bebas, tidak ada perjanjian apapun dengan pihak manapun.
Klopun gue nulis sesuatu tentang perusahaan gue, that’s bcoz I tell you the truth. Apa yang gue rasakan, gue tulis disana. Klopun gue tulis sesuatu tentang produk yang dijual di perusahaan gue, atau produk lain, itu karna gue emang suka.  

Balik ke masalah pencitraan.. Kasian ya, orang2 yang diharuskan menulis hanya karena posisi/pekerjaan mereka mengharuskan untuk itu. Kasian ya, orang yang pura2 baik dan cute di socmed, tapi pada kenyataannya ga begitu. Kasian mereka klo harus punya 2 kepribadian, hanya karena yang ditulis beda sama kenyataan.

Ah lo ga konsisten Yan.. katanya orang suruh etis nge-twit, tapi kok ga boleh pencitraan juga?
No, its not like that!
Klo lo menulis yang bukan diri lo, dan itu something bad, artinya diri lo yang harus dibenerin! Bukan cara nulis lo, atau apa yang lo tulis!
Klo lo nulis sesuatu yang nice, positive tapi Cuma topeng aja, sampe kapan lo mo bertopeng? Capek ga sih? Inget urusan yang lain masih banyak daripada sekedar masking loh.
Klo lo nulis sesuatu yang “lo banget” tapi negative, yah setidaknya lo jujur sama diri lo sendiri. Tapiii.. apa yang negative itu mo dipertahanin terus, daripada merubah diri jadi yang positive?

Gue ga peduli apakah socmed itu jadi booming apa ga...
Apakah twitter dan blogging itu jadi trend apa ga, gue udah menulis dari sejak gue kecil. Punya blog dah dari 2005. Ga peduli ada yang baca atau ga, I just want to write, and I need something to record.

Tanpa bermaksud menggurui, menurut gue, sebagian besar orang2 di socmed itu “pencitraan” banget, yang kadang bikin mules baca nyaJ (siapa suruh baca! Hehehe)
Membanggakan, boleh.
Menulis sesuatu yang positive, itu lebih boleh lagi. Apalagi yang inspiring, boleh bangeetttt.
Tapi somehow berlebih, itu yang bikin pusing. Apa lo bener2 ngerasain itu, melakukan itu, atau hanya demi pencitraan lo?

Ah… gue juga bukan siapa2. Bukan socmed expertise, cuma orang awam yang berusaha jujur. Jadi klo elo merasa gue berlebihan, atau suka negative thinking, sori ya. Apa yang kita simpulkan dari sesuatu, kan tergantung perasaan kita juga. Mungkin pas baca itu, perasaan gue lagi gimana, so it directs me to some bad perception. Mudah2an gue salah ya. Semoga apa yang lo twit atau tulis di FB itu, bener2 diri lo sendiri, bener2 cermin lo.  Bukan hanya #pencitraan semata.
Dan buat lo yang suka nulis negative, I adore your honesty. Tapi..ksian juga ya, klo hidup lo penuh dengan yang negatif2 mulu. Yuk coba mulai merasakan berkat yang bertambah setiap harinya. Pelangi Tuhan kadang tersembunyi di balik kelam nya awan, tapi yakinlah, dia ada.

Ngikutin trend boleh2 aja, tapi ga dosa juga klo enggak. Ikut perkembangan jaman juga boleh, tapi ga banget klo sampe kehilangan jati diri lo.
Ikuti arus nya, tapi jangan sampe tenggelam. Ikuti baurnya, tapi jangan memaksa dirimu menjadi orang lain, even orang yang tak kau kenal. Percaya deh, bakal tersiksa J
Jangan salah ya… bukannya gue ga dukung socmed world ini. Menurut gue, ini salah satu alternative efektif untuk “menjual”, mencari/member informasi, me-marketing-kan diri, menjadi dekat dengan idola. Tapi.. sekali lagi, GA BANGET klo di situ kita harus jadi orang lain.

Love yourself, and believe in it!

Tuesday, March 29, 2011

Cuma mau berbagi satu syair lagu yang indah banget…

When God Made You
Its always been a mystery in me
How two hearts can come together
And love can last forever
But now that I have found you, I believe
That a miracle has come
When God sends the perfect one
Now gone are all my questions about why
And I’ve never been so sure of anything in my life
I wonder what God was thinking, when He created you
I wonder if He knew everything I would need
Because He made all my dreams come true
When God made you, He must have been thinking about me
I promise that wherever you may go
Wherever life may lead you, with all my heart I’ll be there too
From this moment on, I want you to know
I’ll let nothing come between us
I will love the ones you love
He made the sun and made the moon
To harmonize in perfect time
One cant move without another
They just hve to be together
And that’s why I know its true
You’re for me, I’m for you
Cause my world just cant be right
Without you in my life
He must be heard everything I’ve been praying
Yes, knew everything I would need
When God made you, He have must been thinking about everything.. never worry, just be sure He’ll give you everything you need, in His beautiful time J