Tuesday, February 19, 2013

Happiness


I’m back J
Salah ya, harusnya “I’m baaaaccckkkkk!” :p

Ga tau nih, kesambet angin apa gue nulis yang serius beginian:p
Salah satu kerjaan gue di kantor adalah being a (good) counselor. Harusnya sih seputar karir dan kerjaan aja ya, dan hal2 seputar itu. Tapi kenapa akhirnya melebar, jadi masalah keluarga, masalah cinta, masalah keuangan?  Ya udahlah, terima aja itu nasib:p Prinsipnya kan ga boleh menolak klien, hehehe..

Gue kadang suka bingung dengan orang2 yang said they're unhappy, but they're still there. They hope everything change, everybody change for them.
Halloooowwww? Who are you? Get a life! Everybody has their own life...

Jangan menggantungkan kebahagiaan hidup lo sama SIAPAPUN!
Pacar, perusaahan tempat lo kerja, teman.
Kalau lo merasa ga hepi dengan kerjaan lo, temen2 lo, FIND a way.
Kalau lo ga hepi dengan pacar lo, FIND a way.
If life is being unfair, kenapa lo ga cari jalan yang menurut lo fair?
Lo berhak memilih yang terbaik buat lo.
Jadi kalau perusahaan ga bisa bikin lo hepi, why don’t you just quit? You choose your own way!
Alih2 daripada rumpi dan mengeluh tentang your unhappiness, why don't you just look for your own happiness?

But IF you decided to stay,  you take it...for granted.
Seperti ketika berusaha menerima pasangan hidup lo dengan segala kekurangan dan kelebihannya.. the company you’re working for, pasti punya plus dan minus.
Kalau masih pacar, boleh dong diputusin. Tapi kalau udah jadi suami, masa kudu cerai?
Hubungan perusahaan dan karyawan, menurut gue, lebih mirip seperti hubungan orang pacaran. Kalau kecewa dan ga bisa terima lagi dia apa adanya, putus aja, cari yang lain.
Sama aja kaya kerja. Kalau lo ga bisa lagi mentolerir kantor lo, ga hepi lagi, carilah kebahagiaan lo sendiri.

In the other side, banyak yang pingin balik ke pacar lama, karena ternyata pacar baru ga sebaik harapan. Hmm kadang kita emang harus kejedot ya, baru bisa bersyukur.
Sebagian teman yang udah resign dan dapat kerjaan baru, banyak yang pingin balik. Rumput tetangga yang dulu hijau, ternyata busuk juga pas udah jadi rumput sendiri. Prinsipnya, orang baru bisa bersyukur setelah kehilangan. 
Teman yang dapat pacar baru, ada juga yang kangen pacar lama, tapi mostly hepi dengan the new one.
So kemungkinan selalu ada kan...  

Dan apa itu yang namanya “habis manis sepah dibuang”.. menurut gue ga ada.
Selama lo kerja, perusahaan udah membayar lo, menggaji lo tiap bulan, dengan selayaknya. Kalau suatu saat lo tidak bisa berkontribusi dengan seharusnya, atau tidak sesuai lagi dengan misi perusahaan, adakalanya lo harus cabut. Perusahaan ga pernah punya hutang sama lo. Jasa2 lo di masa lalu adalah sudah sepantasnya, secara lo juga digaji gitu, loh. (lain lagi kalau perusahaan nunggak alias ga bayar gaji lo yaaa.. kalau itu mah perusahaan ngutang namanya!)
Tapi as long as lo dibayar teratur tiap bulannya, artinya perusahaan ga berhutang apa2 sama lo. Kerjaan lo adalah tanggung jawab lo.
Kalau lo dirasa udah ga bisa contribute lagi (atau malah bikin minus, wkwkwk), sepantasnya lo cabut dengan sukarela, dengan kepala yang masih bisa diangkat tinggi.

Daripada ngedumel tiap hari ga karuan.. Nyalahin perusahaan, nyalahin atasan, nyalahin teman2.. Hmmm maybe you should look at yourself in the mirror. Are you choosing the right way? Are you giving the best? If so, why everything around you going wrong?
Kalau lo udah berusaha memberikan yang terbaik, bersikap baik, kenapa semua lini hidup lo bermasalah? Keluarga, romance, atasan, teman2, pekerjaan?
Ah, buat yang terakhir ini, ga pantas ya gue tulis. I hate judging, and who am I to judge? Sori, ya.

Just remind you to fight for your happiness. You deserve to get it.
In company, in romance, in life, go get your happiness. Not others, but yoursJ