Kali
ini gue mau menulis review tentang salah satu novel kesukaan gue, judulnya
Antologi Rasa by Kak Ika Natasha.
Pertama
kali gue mengenal karya Kak Ika, ketika salah seorang teman kantor gue kasih
kado ulang taun berupa box setnya Kak Ika, yang terdiri dari 4 buku: A Very
Yuppy Wedding, Antologi Rasa, Divortiare dan Twivortiare, yang gue lahap habis dalam 1 minggu.
Ya gimana nggak, secara ini termasuk buku-buku paling keren yang pernah gue
baca. Dan dalam seminggu itu juga, gue officially
jadi fans nya Kak Ika.
So here’s the review…
Antologi
Rasa
Tokoh-tokoh
utama adalah the bankers (secara Kak
Ika juga banker ya:p) di Border Bank, yang menjadi dekat karena pernah
‘terasing’ di suatu tempat selama 2 tahun, sebagai part of development program mereka.
Say hallo to Keara Tedjasukmana, the smart yet beautiful woman
Modern, spontaneous, honest, and
shopaholic.
Di
balik keriwehan, kemanjaan dan ketidak sukaan Keara pada makanan jalanan dan
transportasi murah (remember she said
“masa gue harus berdesak2an sama rakyat jelata”, ketika Harris sedang berbicara
tentang naik kendaraan umum), tapi deep
inside, Keara itu orang yang sensitif. Dia bisa kelihatan cuek dan gila di satu
waktu, dan sangat lembut di waktu lain. Daddy’s
little girl yang bisa menjelma jadi gadis kuat kalau dibutuhkan. Keara yang
anti makanan jalanan, tapi bisa makan di pinggiran Benhil kalau yang mengajak
adalah Ruly, the one she love for years.
Meet Harris Risjad, the handsome & adorable bastard (pardon my words)
Gue
suka cara Harris mencintai Keara. Cinta yang tulus, walau nggak bisa dibilang
tidak berharap. Of course he’s hoping
she’ll love him back. But he keeps in love with her though he knew she fell in
love with another man.
Gue
suka cara Harris dengan jujur mengakui, kadang dia berharap Ruly jatuh ke
jurang supaya dia bisa mendapatkan Keara. Walau sedikit kelewatan, tapi
setidaknya dia jujur. Sama kayak waktu Keara bilang, “kadang gue berharap
Denise nggak ada aja, supaya Ruly akhirnya melihat ke gue,” saat Denise kecelakaan.
Keara & Harris, like anybody else,
has an evil side. Keara & Harris, kayak saudara ketemu gede, mirip dalam banyak hal, termasuk mencintai orang yang salah.
Cinta
Harris pada Keara, bisa membuat Harris menjadi orang yang lebih baik.
And I love their wine-wine solution :)
Hi Ruly Walantaga, the so-charming mature man
Why couldn’t you be so blind, Rul?
Kadang
pingin gue towel, jewer kupingnya, terus cubit lengannya keras-keras sambil
bilang, “Keara tuh naksir lo, Rul! Cinta mati sama lo! Masa lo ga sadar sih?” Arrghhh, gemes, geregetan, pingin jitak!
Anyway, gue ini tim Ruly banget. Awalnya gue malah mendukung Keara jadian sama Ruly loh. Mungkin karena Ruly itu tipikal
cowok idola gue kali ya, hahaha.. Secara dia dewasa, pendiam, cool (gue bisa bayangin his signature smile:)), jarang bicara tapi
sekalinya bicara people will carefully
listen to him.
Tapi
salah siapa kalau dia ternyata ga pekanya kelewatan?
Salah
siapa kalau cintanya ke Denise itu sama butanya dengan cinta Keara ke dia, dan
cinta butanya Harris ke Keara?
Introducing Denise, the lovable & sincere
Baik
hati, suka menolong, perhatian, itulah Denise.
Di FTV,
biasanya identik dengan gadis lemah, yang digila-gilai setengah mati oleh
pemeran utama pria.
Keara itu kayak cheese cake bertabur butir2 emas, dan Denise seperti kue lapis surabaya. Keara seperti wagyu, dan Denise seperti pempek. Who said wagyu lebih enak daripada pempek?
Keara
terlihat mahal, sementara Denise terlihat sederhana. Dan untuk pria sesederhana
Ruly, Denise lebih bisa membuatnya nyaman, sementara Keara mungkin membuatnya
terintimidasi.
Ingat
ga waktu Ruly dan Keara kissing, Ruly sempat bilang, “Keara, man!” artinya dia pun ga menduga dia dan Keara bisa kissing.
Cinta
segi empat yang rumit, itulah Antologi Rasa. Tapi pemilihan katanya sama sekali
ga rumit. Ga ada kata-kata yang membingungkan atau satu halaman pun yang
membosankan. Every page has its own story
to tell, like Kak Ika’s other books.
Alasan
lain kenapa gue suka AR, karena semua perasaan cinta di novel ini tulus dan ndalem, bahkan Panji the player pun finally bisa insyaf dan jatuh cinta beneran sama Keara.
Sementara
Keara, tetap mencintai Ruly karena alasan yang sama sekali tidak ada, selain
karena cinta itu sendiri. Ruly yang suka lagu Melayu, mungkin nggak paham
satupun judul lagu John Mayer. Tapi itulah cinta ya, masih bisa terasa walaupun
gundah, dan bisa terdengar walaupun gelap.
Settingnya juga dapet banget.
Seperti
novel-novel lainnya, Kak Ika menggambarkan metropolitan
style di antara tokoh-tokohnya. Starbucks, Potato Head, Zara, Plaza
Indonesia, Sushi Tei, etc. Tokoh Panji dan Dinda melengkapi setting metro ini. Borju
memang, tapi on the other side, they work
very hard to get those things.
Hobby
shopping dan makan di fancy resto. Tapi mereka juga banker yang dedicated
banget sama kerjaannya. Sekilas gue juga melihat Keara mirip Alexandra di
Dwi/Twivortiare ya.
Keara
yang walaupun bersungut-sungut, tapi tetap masuk kantor saat harus lembur di
weekend, so does Alexandra.
Hanya
bedanya, Keara kayaknya lebih berani dari Alexandra (yeh kenapa jadi membahas
persamaan dan perbedaan Keara dan Alexandra ya? Maklum suka ngelantur:p)
Pernah gue tanya ke Kak Ika, are they your
alter-ego? Yang langsung dijawab Kak Ika dengan “bukanlah. Klo nyari alter ego
tuh yang kerenan dikit dong, kayak Catwoman gitu:p”
Hampir
semua tokoh dalam novel ini manusiawi. Ada sifat jeleknya, ada sifat bagusnya.
Bukan tokoh seperti dewa yang tak tercela atau dewi yang tak tertandingi.
Dari
dulu gue selalu berpikir, “Ruly itu husband-material,
dan Harris itu boyfriend- material.”
Pria
seperti Harris itu cocoknya dipacarin aja, sementara Ruly itu buat dikawinin.
Setelah
baca novel ini, pikiran gue berubah (sedikit).
Boyfriend-material-guy
yang cinta mati sama lo, jelas lebih worth dikawinin daripada
husband-material-man yang selalu bikin lo terluka for always being number two.
At the end, gue mendukung Keara dan
Harris. Apalagi setelah Kak Ika dengan detilnya membuat account twitter mereka
berdua. Dan akhirnya they got married
donggggg, uhuhuhuuyyyy! Kak Ika sampai buat undangannya loh, ahhhh I love you, Kak :)
Cinta
itu bisa dengan sederhana hinggap di siapa aja. Tapi ga semua orang seberuntung
itu bisa bersama dengan orang yang kita cintai. So, saat itu lo punya pilihan..
Mau berjuang sampai habis, atau berhenti lantas berputar berbalik arah?
For me, Antologi Rasa is a must read & have book! Jadi jangan minjem, beli aja :)
Four
thumbs up :)