Halo semua!
Kalau kalian melihat
banner Kampung Fiksi yang menetap di blog gue, kali ini gue mau cerita tentang komunitas
ini.
Dunia fiksi selalu
seru. Di dunia inilah kita bisa menjadi Tuhan yang bebas menentukan nasib si
tokoh. Kita bisa menuliskan semua imajinasi kita, bahkan yang tidak
mungkin sekalipun.
Lalu, Kampung Fiksi itu
apa? Tempat berkumpulnya pencinta fiksi. Ya pembaca, penulis, pokoknya yang
tergila2 sama fiksi.
Kampung Fiksi di mata gue : Sebuah desa dongeng yang penuh imajinasi.
Dikomandoi 8 moderator
yang bergiliran menjaga ‘gawang’, Kampung Fiksi terasa begitu hidup. Bergantian,
Mereka bahu-membahu
menjalankan Kampung Fiksi sesuai gaya masing2. Di antara mereka,
ada 4 moderator yang sering banget woro-wiri di timeline gue. Ada Mak WindaKrisnadefa, si Emak Gaoel yang ceplas-ceplos gubrak gedumbrangan.
Ada Mbak Nastiti DS yang kalem dan dewasa (pernah janjian ketemu waktu
talkshownya mbak AE di Lotte, tapi batal ya Mbak!). Ada Mbak Ria Tumimomor, si
#DJTwitKF yang biasa hadir dengan tips2 seriusnya. Juga Ajen Angelina, si
perawat yang yang hobi menulis cerita horor (makasih sering membalas mention ga penting gue ya, Ngel:p)
Meski belum pernah
bertemu sekalipun, tapi udah berasa kenal (apa karena gue SKSD ya:p)
Para moderator ini,
mereka dibayar ga, sih?
Enggak! *geleng2.
Mereka ga dibayar.
Mereka harus repot2
menulis, menggelar kuis (yang hadiahnya menggiurkan, tapi toh bukan untuk
mereka), mereview buku, dll.
Lantas, apa untungnya
untuk mereka? Bukannya hampir semua hal di dunia ini, sifatnya transactional?
Mereka ini tidak
dibayar. Mereka digerakkan oleh napas yang sama, yaitu passion mereka di bidang fiksi. Energi yang dihasilkan dari
semangat menulis ini, itu yang membayar mereka tinggi.
Kegiatan Kampung Fiksi
ngapain aja sih?
Macam2! Ada cerpen yang
ditulis bergiliran, review buku, tips menulis, pelatihan menulis, tukar2an
buku, lomba menulis, dll. Ada juga jasa copy editing, kelas online, mengurus
ISBN, dll. Daripada gue kayak jualan ala tukang obat, better kalian langsung
klik Kampung Fiksi, dan temukan berbagai keindahan fiksi di sana.
Kenapa gue suka dengan
komunitas ini?
Karena semua punya
mimpi yang sama, yaitu membaca dan menulis!
Entah nantinya akan diterbitkan
jadi buku atau sekedar nge-blog, pokoknya menulis! Menulis sambil terus
berharap terjadinya perubahan di negara ini. Menulis untuk menginspirasi. Atau
sekedar menulis untuk menyalurkan gundah hati.
Semangat menulis,
semangat berbagi, semangat bercerita, itu yang gue salut dari rekan2 di Kampung
Fiksi. Banyak orang bisa menulis. Tapi menulis dengan tujuan berbagi, saling
menyemangati, saling mendukung, itu lain cerita.
Anyway, walaupun belum
pernah ketemu dengan para moderator, tapi gue merasa udah menjadi bagian dari
komunitas ini (makanya bannernya
menetap di blog gue). That’s why gue
sempat kecewa karena Kampung Fiksi ga lagi hadir saat SocMedFest.
Mau lebih tau banyak
soal Kampung Fiksi? Di post selanjutnya ya:p
"Ikut memeriahkan ultah Kampung Fiksi yang ke-3 bersama Smartfren, Mizan, Bentang Pustaka, Stiletto Book dan Loveable."
1 comment:
Undangan Menjadi Peserta Lomba Review Website berhadiah 30 Juta.
Selamat Siang, setelah kami memperhatikan kualitas tulisan di Blog ini.
Kami akan senang sekali, jika Blog ini berkenan mengikuti Lomba review
Websitedari babastudio.
Untuk Lebih jelas dan detail mohon kunjungi http://www.babastudio.com/review2014
Salam
Baba Studio
Post a Comment