Friday, February 28, 2014

Tentang Kampung Fiksi (part 1)


Halo semua!
Kalau kalian melihat banner Kampung Fiksi yang menetap di blog gue, kali ini gue mau cerita tentang komunitas ini.

Dunia fiksi selalu seru. Di dunia inilah kita bisa menjadi Tuhan yang bebas menentukan nasib si tokoh. Kita bisa menuliskan semua imajinasi kita, bahkan yang tidak mungkin sekalipun.

Lalu, Kampung Fiksi itu apa? Tempat berkumpulnya pencinta fiksi. Ya pembaca, penulis, pokoknya yang tergila2 sama fiksi.

Kampung Fiksi di  mata gue : Sebuah desa dongeng yang penuh imajinasi.

Dikomandoi 8 moderator yang bergiliran menjaga ‘gawang’, Kampung Fiksi terasa begitu hidup. Bergantian, 
Mereka bahu-membahu menjalankan Kampung Fiksi sesuai gaya masing2. Di antara mereka, ada 4 moderator yang sering banget woro-wiri di timeline gue. Ada Mak WindaKrisnadefa, si Emak Gaoel yang ceplas-ceplos gubrak gedumbrangan. Ada Mbak Nastiti DS yang kalem dan dewasa (pernah janjian ketemu waktu talkshownya mbak AE di Lotte, tapi batal ya Mbak!). Ada Mbak Ria Tumimomor, si #DJTwitKF yang biasa hadir dengan tips2 seriusnya. Juga Ajen Angelina, si perawat yang yang hobi menulis cerita horor (makasih sering membalas mention ga penting gue ya, Ngel:p)
Meski belum pernah bertemu sekalipun, tapi udah berasa kenal (apa karena gue SKSD ya:p)

Para moderator ini, mereka dibayar ga, sih?
Enggak! *geleng2. Mereka ga dibayar.
Mereka harus repot2 menulis, menggelar kuis (yang hadiahnya menggiurkan, tapi toh bukan untuk mereka), mereview buku, dll.
Lantas, apa untungnya untuk mereka? Bukannya hampir semua hal di dunia ini, sifatnya transactional?
Mereka ini tidak dibayar. Mereka digerakkan oleh napas yang sama, yaitu passion mereka di bidang fiksi. Energi yang dihasilkan dari semangat menulis ini, itu yang membayar mereka tinggi.

Kegiatan Kampung Fiksi ngapain aja sih?
Macam2! Ada cerpen yang ditulis bergiliran, review buku, tips menulis, pelatihan menulis, tukar2an buku, lomba menulis, dll. Ada juga jasa copy editing, kelas online, mengurus ISBN, dll. Daripada gue kayak jualan ala tukang obat, better kalian langsung klik Kampung Fiksi, dan temukan berbagai keindahan fiksi di sana.

Kenapa gue suka dengan komunitas ini?
Karena semua punya mimpi yang sama, yaitu membaca dan menulis!
Entah nantinya akan diterbitkan jadi buku atau sekedar nge-blog, pokoknya menulis! Menulis sambil terus berharap terjadinya perubahan di negara ini. Menulis untuk menginspirasi. Atau sekedar menulis untuk menyalurkan gundah hati.  
Semangat menulis, semangat berbagi, semangat bercerita, itu yang gue salut dari rekan2 di Kampung Fiksi. Banyak orang bisa menulis. Tapi menulis dengan tujuan berbagi, saling menyemangati, saling mendukung, itu lain cerita.

Anyway, walaupun belum pernah ketemu dengan para moderator, tapi gue merasa udah menjadi bagian dari komunitas ini (makanya bannernya menetap di blog gue).  That’s why gue sempat kecewa karena Kampung Fiksi ga lagi hadir saat SocMedFest.

Mau lebih tau banyak soal Kampung Fiksi? Di post selanjutnya ya:p

"Ikut memeriahkan ultah Kampung Fiksi yang ke-3 bersama Smartfren, Mizan, Bentang Pustaka, Stiletto Book dan Loveable."






1 comment:

Baba Studio said...

Undangan Menjadi Peserta Lomba Review Website berhadiah 30 Juta.
Selamat Siang, setelah kami memperhatikan kualitas tulisan di Blog ini.
Kami akan senang sekali, jika Blog ini berkenan mengikuti Lomba review
Websitedari babastudio.

Untuk Lebih jelas dan detail mohon kunjungi http://www.babastudio.com/review2014


Salam
Baba Studio