Sunday, December 29, 2013

Book Review : Seribu Kerinduan

#SeribuKerinduan karya Herlina P Dewi (Penerbit : Stiletto Books, 2013, 249 pages)

So here it is in 592 words
---------------------------------------------------


Gue kagum (banget) dengan alur ceritanya. Maju-mundur-bolak-balik, tapi  ga membingungkan. Berlari lincah di masa tiga tahun lalu, lompat ke setahun kemudian, terbang lagi ke masa sekarang, tapi bisa dipahami dengan mudah.

Ini salah satu buku yang ga pake bab, love it! Selama ini, kalau lagi nulis novel (iyaaa, yang ga kelar2 ituuu), gue selalu terjebak di jeda antar bab, atau kalimat pembuka bab. Tapi novel ini membuyarkan segala aturan itu.
Seribu Kerinduan adalah tentang Renata dan Panji.
Gue suka banget cara pasangan Renata dan Panji berinteraksi, romantis dan saling sayang. Langsung kebayang di kepala gue waktu mereka ngopi bareng, Panji memeluk bahu Renata, Renata gelendotan manja, pokoknya bahasa tubuh mereka romantis banget.
Empat tahun merangkai kasih, mimpi harus berakhir ketika Panji (menurut) dijodohkan. Kisah klasik tentang perjodohan, tapi menarik melihat karakter Renata yang terperosok jatuh sedalam-dalamnya, sebelum akhirnya bangkit berdiri dan sanggup berjalan lagi.

Renata itu berani, she knows what she’s doing.
Latar belakang keluarga membentuknya jadi wanita kalem namun kuat dan penuh tanggung jawab. Dia merokok, minum (lumrah seperti media person pada umumnya, tanpa bermaksud menggeneralisasi). I don’t know whether she’s a virgin or not, but making love seperti bukan sesuatu yang baru buatnya.
Keberanian Renata yang pertama, terlihat dari sejak ia datang ke nikahan Panji. She’s crazy for being there!
Kedua, ia berani pergi ke tempat-tempat yang pernah didatanginya bersama Panji, itu bukannya seperti menetesi lukanya dengan jeruk nipis ya????
Ketiga, Renata memutuskan untuk menjadi PSK (prefer this one than using the word ‘pelacur’)!
Gue jadi ikut sakit hati dan dendam sama Panji, yang membuat Renata kehilangan karir dan semangat hidupnya.
Di balik keberaniannya, Renata tetaplah seorang wanita yang punya air mata. Gue bergidik ngeri sekaligus ngilu, ketika Renata bilang sama Dion, “walaupun kelihatannya menikmati, tapi bagian bawah gue sakit banget”, really “ouch” L

Personally, gue ga terlalu dapat karakternya Panji. Apakah dia orang yang keras, bagaimana pendiriannya, apakah dia dominan?
Yang jelas, Panji ini sabar banget. Sabar nurutin nyokapnya, sabar ngadepin Ayu (anyway Ayu dalam buku ini bukan antagonis, walaupun dia selingkuh dan hamil), sabar mencari Renata. Panji seperti yakin kalau lately nasib akan mempertemukan dia dengan Renata. But how if Renata taken while he’s married?
Panji seperti ingin mendapatkan semuanya. Menuruti Ibunya, coba mencintai Ayu, tapi ga mau lepasin Renata (ngapain sih kirim sms-sms kayak gitu ke Renata, dasar PHP!:p)
BTW I admire how Panji & Ayu didn’t do sex in their marriage life, since there is no love. Jarang bangeeettt, hari giniiiii J That’s what make Panji is worth to be loved, and Ayu looks fine in her way.

Kalau di film ada pemeran pendukung, nah inilah si Dion.
Tadinya gue menyangka Dion naksir Renata. Tapi dari kata-kata dan dialognya, Dion is every woman’s best friend. Lagian ga mungkin toh, seorang pria membiarkan wanita yang dia suka menjadi PSK?
Di buku ga diceritain gimana Panji dan Dion bertemu, ya? Atau gue missed?

Karakter lain, bisa dibilang figuran karena muncul sebentar, tapi  toh cukup sentral.
I heart you, Bu Rully! Tipikal atasan idola yang walaupun galak tapi berani pasang badan demi anak buahnya.
Karakter Diana & Erika, bikin novel lebih hidup. Sahabat sejati yang langka di jaman ini, anytime call pals.
I have thousand favorite words. Suka banget dengan permainan kata Mbak Herlina di novel ini, one of them is on page 67 : “Kenapa nasib mujur pantai dan cakrawala tak juga terjadi padaku?” à kalimat sebelumnya keren, membicarakan tentang garis air laut bertemu dengan garis birunya langit, selalu begitu.
Shortly, love it, Mbak Herlina! Waiting for your next novel (walaupun lebih asik ngedit daripada nulis ya Mbak:p)
 
pic taken by keyla :)

1 comment:

dian doonk said...

Terima kasih, @Stiletto_Books & @HerlinaPDewi for choosing this review:)