Ingin merayakan
anniversary dengan berbeda, tanggal 3-6 Mei 2013 lalu, gue dan Alex mengajak
nyokap gue, plus 3 kiddos dan 2 nanny ke SOLO.
Why Solo? Dari dulu, Alex udah suka banget dengan Solo.
Sering dinas ke sana, dia udah nge-fans sama Jokowi sebelum beken seperti
sekarangJ
Jadi dengan barang2
segambreng dan mobil penuh, kita melaju ke Solo. Berikut cerita dan beberapa
fotonya ya…
3 Mei 2013
Berangkat jam 4 pagi
(artinya bangun jam 2.30 pagi, mandi, pakein pampie kiddos dan gantiin baju
mereka.. eh, ini ga perlu disebut yah:p Yang pasti, anak2 diangkut dalam
keadaan tidur)
Membawa se-tas besar
biscuit, cemilan dan mainan, berharap kiddos enjoying the trip.
So the long trip
begin….
Menjelang siang, karena
perut udah keroncongan, kita lunch di resto Pringsewu Tegal. Pringsewu ini
salah satu resto yang cukup unik cara pemasarannya. Dari beratus2 meter
sebelumnya, udah dikasih plang di kiri jalan, “pringsewu berapa ratus meter
lagi”, jadi mau ga mau lo hafal bakal ada resto Pringsewu sebentar lagi.
Makanannya so-so
(banget), tapi gue suka how they train
the employee. Sigap, cepat, tau banget apa yang dijual. Bahkan ketika
mereka kasih bill, udah langsung bawain uang kembalian dong J
Next nya, kita mampir
di Nissin Café di Ungaran. Love this place!
Selain ada pabrik
Nissin yang tertutup untuk umum, Nissin punya café dan toko biscuit yang open fpr public. Lucunya, banyak produk
yang ga dijual di Jakarta (atau dijual tapi gue ga tau ya:p Terhina banget gue
klo sampe ga tau, secara dunia gue dipenuhi makanan dan cemilan, hehe…)
Jadi ngeborong deh
biskuit2 di sana…
Lanjut perjalanan ke
Semarang.
Cita2 Alex mampir di
Koh Liem kesampean. Sebenarnya jam 5 udah tutup, tapi karena gue telpon dan
bilang kalau kita dari Jakarta ngebut supaya keburu makan di sana, Mbak2nya
kayanya kasian, trus bilang kalau bakal ditungguin. So, Asem2, we’re comingJ
Selain Asem2 (daging
sapi dengan kuah hangat yang asam), bakut nya luar biasa enak! Nyammm… Lebih
enak dari bakut Mumu yang di Gading J
Tapi karena udah
kesorean, I missed the happening
lekker Paimo di depan Loyola L
Tiba di Solo, kita
langsung check in karena udah cukup malam, sekitar jam 9-10 gitu. Gue stay di
Fave Hotel di Solo Baru. Hotelnya masih baru, jadi masih bersih J
Kamarnya kecil, tapi
apik. Yang jadi ganjelan cuma satu aja sih, kamar mandinya pake kaca bening
bow… untung ada tirainya:p
4 Mei 2013
Pagi dibuka dengan
sarapan di Soto Gading di Jl. Brigjen Sudiarto. Pas baru masuk aja, udah kecium
harum kuahnya. Walaupun masih pagi, ternyata rame banget di sana. Baru tau
kebiasaan orang-orang Solo (dan mungkin di beberapa kota lainnya juga), punya
kebiasaan untuk sarapan bersama pagi2 sama keluarga atau teman2, baru setelah
itu kerja atau aktifitas lain.
Dan sotonya, ehmmm…
yummy! Soto ayam bening dengan bihun, daun bawang dan pangsit-pangsit kecil.
Dipakein sambel dan sedikit kecap dan kerupuk rambak, sempurna!
Ga cukup hanya itu,
beberapa piring goreng2an tersedia di atas meja, dari mulai pastel, tempe,
tahu, sampai sosis solo yang beken itu. Coba deh cemplungin sosis solo ke
kuahnya trus makan pelan2. Nyam!
Yang ga kalah istimewa
adalah es teh manisnya. Kabarnya sih racikan, pantas ada semacam wangi rempah J
soto gading |
sosis soslo |
Kawasan batik rumahan
yang seru!
Kita jalan kaki dari
rumah ke rumah, semuanya jual batik yang beda2. Yang terbesar di sana adalah
Batik Putra Laweyan.
Dari sana, kita jalan
lagi ke Fashion Village di Sukoharjo. Konon, Fashion Village di daerah ini
adalah yang terlengkap, karena langsung dari pabriknya. Justru ga banyak batik
dijual di sini, tapi banyak celana army
look yang lucu2. Bahan yang digunakan kabarnya sama dengan yang digunakan
oleh TNI.
Setelah ngeborong baju
anak2 dan oleh2, now its time to lunch J
Melipir ke Ahmad Yani
di Pabelan, Alex mengajak kita lunch di Gunung Sari.
Tempatnya ga besar,
malah terkesan sangat kecil. Tapi makanannya dongggg… ajaib!
Itu ikan gurame goreng,
udah bukan kaya ikan lagi, tapi kaya kerupuk saking garingnyaJ
Dugaan gue, digoreng
dengan minyak panas dan api kecil, jadi bisa kering sampai ke daging2 dalamnya.
Tapi ternyata pake kayu bakar dongggg, nyaaammm!
Ga nyangka dari cerita2
suami gue yang sering mampir ke sini kalau ke Solo, akhirnya kesampean juga bisa
nyobain!
Klo enaknya kaya gini,
gapapa deh dosa sekali2 makan gorengan, wkwkwk… (sekali2 apanya, maksud lo?)
gurame goreng |
Balik ke hotel dan
istirahat, menjelang malam kita keluar lagi dan memutuskan untuk makan Chinese
food. Pingin deh nyobain Chinese food yang famous di Solo.
Berdasarkan review,
akhirnya kita coba Centrum, yang terkenal dengan ngohyong ibab nya (yang
ternyata gue ga terlalu doyan sih:p). Centrum ini tipikal resto Chinese food
lama, yang munkin makanannya enak, ya. Tapi yang kita pesan ga begitu sip,
secara kita pesan puyonghai tapi yang keluar kok malah telur dadar, wkwkwk…
Mengobati kekecewaan
makan malam, kita melaju ke Nini Thowong, tempat makan es beken di Solo. Segala
macam es ada, dan namanya pun lucu2. Dari mulai es nangka, es teler, es campur,
sampai es mega mendung. Basically padu-padan buah dan es serut dengan sirop dan
toping yang macam2 aja sih, tapi rasanya tetap enak, dan pastinya segerJ
5 Mei 2013
Our anniversary J
Hari bersejarah (ceileh..)
dibuka dengan sarapan (ya iyalah, lo pikir?) Timlo Bu Sastro di depan Pasar
Gede. Walopun lokasinya di depan pasar, dan di seberangnya ada timbunan sampah,
ramai kali timlo ini.
Khas timlo pada
umumnya, kuah di Bu Sastro ini gurih bangeetttt… Sampe2 gue nambah kuah J Enak dimakan panas2
dengan asap ngepul, sama nasi anget, lengkap deh hari lo!
Diiringi live music
pulaJ
timlo maknyus :) |
Dari situ, kita ke
Keraton Surakarta.
Gue selalu suka gedung2
bersejarah. Seperti gue nge-fans dengan kisah2 wayang yang bukunya udah kuning2
punya nyokap gue, gue bisa kegirangan kaya anak kecil kalau ngunjungin
tempat-tempat kaya gini. Terlepas dari mistisnya, gue merasa tempat2 ini
menyimpan cerita yang luar biasa. Kaya waktu ke Ulen Sentalu di Jogja. Please
please please Bapak2 pemerintah, perhatikanlah gedung2 bersejarah kaya gini!
Bule aja bisa menghargai kebudayaan kita dengan berkunjung dan mengagumi, masa
kita yang empunya bangsa ini enggak?
Gue ga bisa
menggambarkan excitement di keraton J
Yang pasti, senang dan super kagum dengan benda2 di dalamnya.
Ada banyak cerita dan
bagian yang mistis… Misalnya dengan berdoa di depan patung A, dipercaya akan
banyak rejeki. Atau dengan foto di depan kursi B, dipercaya keluarga akan
harmonis. Ada juga benda2 yang even untuk difoto aja ga boleh, apalagi
disentuh.
Basically, gue percaya
mistis itu ada. Percaya juga dengan dimensi lain di luar manusia. Dan gue
percaya Tuhan adalah Pelindung dan Pemelihara gue dan keluarga gue, saat ini
dan sampai nanti.
That’s why waktu Bapak
Guide nya bilang banyak mistis di sini, sebelum masuk, gue mendoakan satu2 anak
gue.
Bapak Guide itu bilang,
kalau anak2 itu sangat sensitive, jauh lebih sensi daripada kita yang udah tua2
ini. Mereka lebih bisa merasa, mungkin bisa melihat. Anyway, kita disarankan
untuk ga jauh2 dari si Bapak. Ya iyalah Pak, jalan jauh2 bisa kesasar, secara
itu keraton gede banget J
Sepulangnya dari sana,
kita sempet memutari kompleks keraton sekali lagi (by car). Gede banget ya
ternyata keraton itu, lebih besar dari Keraton Jogja (am I right?)
Pulang dari sana,
setelah ke Nini Thowong lagiiii (makan es lagi:p), kita ke Batik Kauman.
Kompleks batik yang mirip dengan Laweyan, hanya beda tipe aja. Belanja lagiiii
:p
Kelar belanja, time to
lunch! (kayanya sebagian isi review ini makan semua ya:p)
Kita makan di Soto
Kirana di Moh Yamin, the other famous soto in Solo.
Soto daging yang
wangiiii, bumbunya kuat banget! Bahkan lo makan tanpa sambel pun, dah kerasa
nikmatnya (lap bibir, apus iler:p)
Menjadi lebih sedap
karena ditambah sate daging dan kerupuk putih (kerupuk karaknya abis!). Sate
dagingnya itu daging tipis2 yang dibumbuin pedas, tapi asli enak!
Udah makan segambreng,
pas bayar Cuma 80ribu dong… (aaaaakkk! Coba dari Jakarta ke solo tinggal
nyebrang, pasti tiap hari gue mampir sana:p)
soto kirana :) |
Balik ke hotel dan
istirahat…
Keluar lagi untuk makan
malam, setelah mampir ke Orion untuk beli Mandarijn, the ultimate of Solo.
Karena binun mau makan
dimana, akhirnya masuk ke Solo Paragon, katanya mall paling besar di Solo.
Puter2 binun setelah melihat Solaria (ahhh Solaria mah di Pulogadung juga ada)
dan lain2, akhirnya memutuskan makan di food court. Soto dan ayam gorengnya,
asli kalah dibanding soto2 jalanan yang kemarin2! Makan di mall malah paling
kecewa L
Anyway, happy
anniversary, Honey! *kiss
Dulu tanggal ini, enam
tahun lalu, kita habis resepsi, ya… Hari ini, enam tahun kemudian, kita ada di
kamar hotel juga, dengan tiga anak
mengerumuni J
What a wonderful journey we have J
our first dance as husband & wife :) |
6 Mei 2013
Perjalanan panjang
harus diawali dengan makan dong! (alasan:p)
Makan pagi di Cak Nan,
soto Madura di samping bekas bioskop Atrium di Solo Baru. Ada pilihan soto
daging dan ayam. Ini juga enak dan gurih. Gue ga ngerti cara menjelaskan
makanan dengan detail, apa bedanya dibanding soto2 lainnya. Tapi menurut gue,
semua soto di Solo ini enak J
Dan lagi2, amazed sama
harganya yang murah pisan euy!
soto cak nan :) |
Setelah puas makan,
kita memutuskan langsung balik Jakarta aja, secara jalannya bakal jauh banget.
Muter2 dan sempat salah jalan, eh…ada plang seperti ini di jalan: GUA MARIA
PERENG, GETASAN, 9 KM.
Huwaaaaa… Langsung
memutuskan untuk cari.
Secara gue pingiiinnn
banget ke Gua Maria pas jalan2 ini, yang kebetulan juga bulan Maria J
Dan setelah mencari2,
ketemu, yeayyy!
Gue Maria ini baru
dibangun bulan November 2012 lalu, jadi masih bersih dan asri banget.
us on Gua Maria Pereng |
Gue selalu suka dengan
lukisan dan seni “perjamuan terakhir”, dan di sini ukirannya agak beda.
Could
you find the difference?
Ga kerasa, hampir dua jam
di sana, kita udah harus pulang. Melewati Semarang dan Ungaran lagi, menepi
lagi di Nissin Café. Bela-beli biscuit lagi, dan decided to have lunch there,
since bisa jadi baru sore bakal ketemu resto lagi.
Yah makanannya so-so,
secara core business nya bukan café tapi biscuit J
its so acceptable.
Jam tujuh malam, baru
tiba di Tegal, dan kita memutuskan untuk
cari makan (lagi:p).
Googling lagi, nemu
Chinese food Semeru di Tegal, sepertinya beken juga sih. Dan akhirnya ketemu!
Mirip2 kwetiauw2 di
Jakarta gitu.
After that, menempuh
perjalanan sangat panjaaaangggg ke Jakarta. Tiba di rumah jam tiga pagi, dan
harus ke kantor jam tujuh pagi, so pasti zombie mode, wkwkwk…
Ah yaaa… ada satu hal
penting yang gue lupa tulis.
Ada satu jalan tol
(menuju dan dari Semarang), yang asli butut, jelek, gelap dan membahayakan. Di
setiap berapa meter, ada pecahan atau patahan jalan. Gelapnya ga kira2, ga ada
lampu. Well sepanjang gue pergi kemana2, seingat gue, ini jalan tol paling
parah.
Dan setelah gue tau
pengembangnya, yahhh ga heran juga sih… secara lebih memilih sibuk kampanye
presiden daripada bersihin lumpur lapindo…. Ah #nomention aja yaJ
Cuma berharap semua
orang yang melewatinya berhati2 dan selamat sampai di jalan.
Anyway…
The Solo Trip was
awesome. Love the city (sayang ga sempet naik delman), love the food (enak2
semuaaaa), love the air, and love the driver of course, wkwkwk!
Happy Anniversary,
Honey, thankyou for the lovely trip :******
No comments:
Post a Comment